Mahasiswa PMM UMM berikan Psikogame untuk merawat kondisi Psikologis anak-anak Desa Pucangsongo
Wabah virus Covid-19 hingga saat ini masih menjadi permasalahan di negeri ini. Tak terkecuali dalam ranah pendidikan Indonesia yang sekarang sudah masuk kepada pembelajaran via daring. Namun tentunya sistem online seperti itu menimbulkan masalah baru, yaitu hubungan emosional antar sesama individu yang dalam hal ini adalah peserta didik mengalami kemandekan. Mereka diharuskan untuk tetap di rumah namun disisi lain mereka perlu melakukan hubungan komunikasi antar teman sebayanya sehingga perkembangan emosional mereka bisa berkembang sebagaimana mestinya.
Fenomena tersebut ditangkap oleh Mahasiswa PMM UMM Kelompok 84 Gelombang 14 dengan mengadakan program Psikogame untuk membantu pemerintah desa Pucangsongo, kecamatan Pakis, Kabupaten Malang dalam mengupayakan proses pengembalian semangat belajar dan bermain anak-anak di desa tersebut.
PMM ini didampingi oleh Bapak Adhyatman Prabowo S.Psi.,M.Psi sebagai dosen pembimbing lapangan. Selain itu, PMM ini beranggotakan 5 orang yaitu Olif, Kiwan, Bale, Sora, dan Jelo. 4 orang dari jurusan Psikologi dan 1 orang dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.
Kondisi psikis dari anak-anak di desa Pucangsongo ternyata cukup tertekan disaat pandemi ini. Hal ini dibuktikan dari hasil wawancara bersama beberapa anak-anak desa tersebut yang mengaku strees dan tertekan dengan sistem pembelajaran secara Online.
Orang tua pun tidak dapat membantu banyak karena mereka pun perlu bekerja untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya sehingga tidak dapat menemani dan memantau langsung proses pembelajaran online, alih-alih membantu pekerjaan rumah (PR) yang diberikan oleh gurunya.
Terlebih lagi dalam pembelajaran online ternyata banyak terjadi hambatan salah satunya adalah masalah kesulitan akses internet dan juga alat perangkat untuk menunjang aktivitas pembelajaran seperti Handphone ataupun Laptop.
Oleh karena itu, perlu adanya peran dari mahasiswa untuk menangkap fenomena tersebut dan mampu untuk memberikan jawaban atas permasalahan tersebut. Apalagi saat berbicara perkembangan psikologis anak-anak bukan sesuatu yang bisa dianggap remeh.
PMM Kelompok 84 Gelombang 14 berinisiatif untuk membuat program Psikogame sebagai bentuk “Healing” terhadap kondisi anak-anak yang mengalami tekanan pembelajaran online dan kondisi pandemi saat ini.
Bentuk Psikogame tersebut adalah seperti melakukan permainan-permainan tradisional, membuat kerajinan yaitu mewarnai sebuah patung berbentuk beruang dan juga mewarnai sebuah gambar pola, storytelling, hingga belajar bersama setiap harinya. Anak-anak desa Pucangsongo sangat gembira dengan adanya kegiatan ini karena mereka merasa senang dan terbantu.
Koordinator PMM 84, olif mengatakan, “Psikogame menjadi sangat penting dalam kodisi saat ini khususnya bagi anak-anak yang melakukan pembelajaran online karena mereka sedang menghadapi tekanan psikologis yang cukup kuat karena adanya pandemi Covid-19. Sehingga kegiatan seperti ini seharusya bisa lebih digalakan lagi pada beberapa tempat. Harapannya ini mampu untuk membantu mereka berkembang secara psikologis dan mampu untuk belajar beradaptasi dengan lingkungannya”.
Kepedulian terhadap kondisi psikis anak-anak desa Pucangsongo tidak lepas dari tema yang digarap dalam PMM kali ini yaitu “Psikogame untuk melatih keaktifan dan kreativitas anak di desa Pucangsongo”.
Kepala Desa PucangSongo, Sulkan As. K mengatakan “Saya sangat mengapresiasi teman-teman mahasiswa UMM hadir di desa Pucangsongo ini, jujur saya khawatir dengan kondisi anak-anak saat ini. Mereka dituntut untuk belajar online namun mereka juga merasa stress dan tertekan. Saya takut anak-anak kehilangan semangat belajar bahkan makna belajar itu apa. Untuk itu hadirnya teman-teman mahasiswa sangat kami butuhkan saat ini untuk membantu desa Pucangsongo”.
Komentar
Posting Komentar